Taat dan berbuat baik kepada kedua orang tua dengan ucapan dan perbuatan baik ketika mereka masih hidup maupun setelah meninggal.
Berbuat kebajikan kepada kerabat dekat, memberikan kebaikan kepada mereka, dan mencegah keburukan dari mereka.
Harta yang engkau berikan untuk kemudian dikembalikan lagi padamu. Asal arti al-qarḍ adalah memotong.
Asy-Syafā'ah artinya meminta sesuatu untuk orang lain. Juga bisa berarti tambahan, bergabung dengan orang lain dan bersekutu dengannya
Al-Adab adalah akhlak yang baik dan perilaku yang mulia. Makna asalnya adalah seruan; karena perilaku ini mengajak manusia kepada hal-hal yang terpuji dan menyatukan mereka di atasnya.
Al-Itqān artinya mengerjakan sesuatu dengan sempurna, melakukannya dengan baik, memperbaikinya dan teliti.
Ar-Rifqu ialah kelembutan dan kehalusan. Antonim kata kasar dan keras. Juga berarti mudah, gampang. Asal artinya bermanfaat.
At-Tafā`ul adalah optimis terhadap perkataan baik dan gembira dengannya. Lawan katanya at-tasyāum (merasa sial/apes).
Al-Wara' bermakna menahan diri dan berpangku tangan. Di antara maknanya yang lain ialah mencegah, melarang, dan adanya kesulitan.
Al-Murū`ah artinya kejantanan yang sempurna. Juga memiliki makna: adab dan akhlak baik. Ia berasal dari kata "al-marī`", yakni saluran makanan dan minuman. Ada yang berpendapat berasal dari "al-mar`u", yaitu laki-laki atau seseorang.
Al-'Iffah: menahan dan menghindari hal yang buruk. Makna aslinya: sedikitnya sesuatu. Ia juga diungkapkan dengan makna kesucian dan kebersihan dari hal tertentu.
Al-Gairah artinya emosi dan marah pada sesuatu. Berasal dari kata at-tagayyur, artinya berubah. Sebab hati mengalami perubahan dan bergolak.
Keluarga, kerabat, dan orang-orang yang dekat dari segi nasab
Al-Muṣāfaḥah artinya meletakkan tangan pada tangan orang lain. Ia berasal dari kata aṣ-ṣufḥ, yaitu lebar dan sisi sesuatu.
Asy-Syafaqah artinya rasa takut dan khawatir. Asy-Syafaqah bisa juga bermakna waspada terhadap sesuatu yang tidak disukai dan semangat memperbaiki. Makna asalnya adalah lembut dalam sesuatu.
Al-Ḥilm: perlahan dan sabar. Ia juga bermakna tenang dan menahan diri. Lawan katanya ialah tergesa-gesa, kebodohan, dan kedunguan.
Asy-Syahāmah: keberanian. Ia juga bermakna kekuatan dan ketekunan. Asal maknanya ialah kecerdasan dan kecekatan.
As-Samāḥah: kedermawanan dan pemberian. Asal maknanya ialah lunak, mudah, dan tunduk. Makna al-musāmaḥah ialah pemberian maaf antara dua orang.
Al-Gufrān artinya kelapangan dada dan ampunan. Juga bermakna memaafkan dosa dan tidak memberi hukuman. Al-Gufrān berasal dari kata al-gafru, artinya menutup dan memasukkan.
Al-'Aṭf artinya kasih sayang dan kelembutan. Al-'Aṭf juga berarti sayang. Makna asalnya adalah condong dan miring.
Al-Karam: mulia. Makna asalnya ialah murah hati dan banyaknya kebaikan. Lawan katanya: bakhil dan kikir.
Qanā'ah: rida terhadap sesuatu. Al-Qāni': orang yang rida. Di antara makna qanā'ah ialah menutup, menerima, dan menyerahkan.
Al-Wafā`: menjaga janji. Lawannya: ingkar janji. Asal maknanya ialah sempurna dan lengkap.
Īṡār: memprioritaskan selain dirimu. Lawan katanya: mendahulukan diri sendiri. Asal maknanya ialah memprioritaskan dan mengkhususkan sesuatu.
At-Ta'āwun artinya saling menolong dalam mengatasi sesuatu. Makna asalnya adalah menolong dan mendukung. Dikatakan, "A'ānahu 'alā 'amalihi - 'aunan - ma'ūnatan - i'ānatan", artinya ia membantunya mengerjakan pekerjaannya. At-Ta'āwun juga bisa berarti menguatkan dan memenangkan.
Takrīm al-Insān adalah mengutamakan manusia dari yang lainnya dengan melakukan apa yang baik dan berguna baginya di dunia dan akhirat, serta mencegah apa yang merusak dan membahayakannya.
Berinteraksi yang baik kepada orang lain dengan cara melakukan kebaikan, berwajah ramah, dan tidak melakukan tindakan yang menyakitkan.
Menemui manusia dengan senyuman, keceriaan, perkataan baik dan memperlihatkan kesenangan.
Mengendalikan dan menahan diri dari balas dendam saat amarah meluap.
Sikap seseorang menjaga rahasia, baik berkenaan dengan dirinya atau terkait orang lain apabila ia dipercayai menjaganya.
Yang lezat, yang halal dan yang boleh. Asal kata aṭ-ṭayyib adalah aṭ-ṭībah, yaitu selamat dari keburukan. Lawan aṭ-ṭayyib adalah al-khabīṡ (yang jelek). Dan di antara makna aṭ-ṭayyib juga adalah yang saleh, yang baik, yang mudah, yang suci, dan yang jernih.
Al-Qisṭ -dengan mengkasrahkan huruf qāf- bermakna adil. Sedangkan al-qasṭ -dengan memfatahkan huruf qāf- bermakna lalim dan zalim. Al-Qisṭ juga bermakna bagian dan nasib (peruntungan). Jamaknya ialah aqsāṭ.
Suatu kaum saling mewasiati satu sama lain. Al-Waṣiyyah bermakna perkara yang ditekankan. Asal maknanya ialah menyambung sesuatu dengan yang lain. Di antara makna tawāṣī juga ialah: saling memerintahkan, saling melarang, saling menasihati, dan saling berjanji.
Takrīm: pengagungan dan penghormatan. Asal makna al-karam ialah: kemuliaan sesuatu. Lawannya: penghinaan. Di antara makna at-takrīm ialah: mengutamakan, menghargai, menyucikan, memperbanyak dan menguatkan.
Makruf adalah setiap perkataan maupun perbuatan yang mengandung ketaatan pada Sang Pencipta dan kebaikan kepada sesama makhluk.
Keterangan mengenai kredibilitas (kelayakan) seseorang menjadi saksi bagi orang lain.
Memuliakan orang yang datang ke rumah dan yang semisalnya, berbuat baik kepadanya dan memenuhi kebutuhannya.
Merahasiakan aib orang lain dan tidak menampakkannya kepada orang banyak.
Perkara yang diperdengarkan oleh seseorang kepada yang lain dengan cara berbisik sambil merahasikannya dari orang lain.
Orang yang tinggal di kota dan desa besar menangani penjualan barang orang lain yang tinggal di pedalaman atau pendatang meskipun bukan penduduk pedalaman.
Memuji seseorang dengan menyebutkan sifat-sifatnya yang sempurna dan utama, baik sifat bawaan/watak dasar ataupun karena usaha pilihan.
Seseorang mengharapkan memiliki nikmat seperti yang dimiliki orang lain tanpa menginginkan hilangnya nikmat tersebut dari orang lain itu.
Pendidikan dan hukuman ringan yang diberikan oleh wali -selain hakim- terhadap orang yang berada di bawah perwaliannya dengan tujuan untuk memperbaikinya.
Serius dalam melakukan urusan, waspada supaya tidak terlewatkan dan bersemangat mengerjakannya.
Sebuah sifat dalam jiwa yang mendorong pemiliknya berbagi kebaikan dengan mudah dan ringan hati.
Keteguhan dan kekuatan hati yang mendorong untuk maju menghadapi bahaya pada saat dibutuhkan.
Menjadi mediator bagi orang lain untuk mendatangkan manfaat baginya atau mencegah bahaya supaya tidak menimpanya.
Memaafkan kesalahan disertai menghapus bekasnya dari jiwa, dan menggugurkan celaan dan makian dari pelaku kesalahan tersebut.
Pendekatan yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain dengan sesuatu yang disukainya demi mencari cintanya.
Menunaikan hak-hak dan adab-adab kepada orang lain saat berinteraksi dengan mereka dan menahan gangguan darinya.
Mencari kesempurnaan yang bisa diraih untuk diri dan orang lain, dan tidak merasa puas dengan kekurangan dan kerendahan.
Mempraktikkan budi pekerti yang baik terhadap makhluk.
Tawa ringan tanpa diiringi suara.
Memberikan jasa pembantu pada orang lain; agar melayani seluruh kebutuhannya dan memperhatikan keperluan-keperluannya.
Seseorang yang menyerahkan diri kepada musuh untuk menjadi tawanan mereka.
Orang yang berkedudukan tinggi yang diutamakan dari lainnya.
Memperluas dan memperbanyak dalam mengambil manfaat makanan dan lainnya.
Mencurahkan usaha untuk meraih sesuatu yang bermanfaat berupa urusan agama atau dunia.
Memaafkan orang lain disertai melupakan kesalahannya dan tidak mengungkapnya.