Kesaksian dusta yang dilakukan secara sengaja untuk menggapai kebatilan.
Bersungguh-sungguh untuk mengetahui agama Islam dan hukum-hukumnya yang datang dari Allah dan Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari sumber-sumber yang sahih.
Istikhārah ialah mencari hal yang terbaik. Ia berasal dari kata al-khiyār yang bermakna: kecenderungan kepada sesuatu. Sedangkan al-ikhtiyār artinya menyeleksi dan memilih.
Asal kata al-irsyād ialah hidāyah dan dalālah (petunjuk).
Al-Adab adalah akhlak yang baik dan perilaku yang mulia. Makna asalnya adalah seruan; karena perilaku ini mengajak manusia kepada hal-hal yang terpuji dan menyatukan mereka di atasnya.
At-Tasymīt adalah mendoakan kebaikan dan keberkahan.
Al-Maḥram artinya adalah haram dan yang diharamkan, yaitu yang dilarang. Lawan katanya al-ḥalāl (halal). Makna asal at-taḥrīm adalah melarang.
At-Taḥiyyah adalah ucapan "ḥayyākallāh", artinya mudah-mudahan Allah memanjangkan usiamu dan melanggengkannya. Makna asal at-taḥiyyah adalah doa agar dilanggengkan kehidupannya. Ada yang mengatakan bahwa at-taḥiyyah berasal dari kata: menghadapkan al-muḥayyā yaitu wajah. At-Taḥiyyah juga diungkapkan untuk setiap ucapan atau perbuatan yang dilakukan saat bertemu muka dengan tujuan memberi penghormatan.
Al-'Ilm: al-ma'rifah (pengetahuan). Lawan katanya: al-jahl (kebodohan). Di antara makna lainnya ialah pemahaman dan keyakinan.
Kebohongan besar. Ada yang menyatakan, bahwa ia adalah kebohongan yang berkaitan dengan pencorengan kehormatan. Ia berasal dari kata al-faryu yang bermakna memotong dan membelah. Di antara makna iftirā` ialah memfitnah, menzalimi, dan memalsukan.
Al-Muṣāfaḥah artinya meletakkan tangan pada tangan orang lain. Ia berasal dari kata aṣ-ṣufḥ, yaitu lebar dan sisi sesuatu.
Tidak fasih. Arti asal kata ini menunjukkan makna diam dan tidak bicara. Dari kata tersebut (muncul kata) "al-a'jamiy" yaitu orang yang tidak fasih dan tidak jelas dalam bicaranya meskipun dari kalangan Arab.
Berlebih-lebihan dalam sesuatu. Makna asal al-isrāf adalah melampaui batas dalam segala hal. Kebalikannya adalah al-qaṣd dan al-i'tidāl (sederhana dan seimbang). Al-Isrāf juga berarti mubazir. Dan al-musrif adalah orang yang mubazir. Arti lain al-isrāf secara bahasa adalah melalaikan, meremehkan, merusak, menyia-nyiakan, menghamburkan, menghancurkan, berlebihan, dan memotong.
Melampaui batas. Al-Mufriṭ artinya orang yang melampaui batas. Al-Ifrāṭ juga berarti pendahuluan dan penyegeraan. Makna asal "al-ifrāṭ" adalah tindakan menghilangkan sesuatu dari tempatnya. At-Tajāwuz dinamakan "ifrāṭ" karena orang yang melampaui batasnya telah menghilangkan sesuatu dari yang seharusnya. Al-Ifrāṭ juga digunakan untuk arti berlebihan, bertindak sewenang-wenang, dan membebani orang lain di atas kemampuannya.
Etika-etika secara lahir dan batin yang selayaknya disandang oleh orang yang membaca Al-Qur`ān Al-Karīm.
Al-Fujūr: kefasikan dan kemaksiatan, seperti dusta dan zina. Asal maknanya ialah muncul dan menjulur. Juga dikatakan maknanya menyimpang, karena orang fasik menyimpang dari kebenaran.
Menyebarluaskan ucapan salam dan menampakkannya kepada setiap muslim secara ucapan atau tulisan.
Al-Marīḍ: orang yang sakit. Lawan katanya: orang sehat. Ia juga bermakna: kurang dan lemah. Asal maknanya ialah rusak.
Īṡār: memprioritaskan selain dirimu. Lawan katanya: mendahulukan diri sendiri. Asal maknanya ialah memprioritaskan dan mengkhususkan sesuatu.
Ta'āruf: sebagian manusia mengenal sebagian yang lain. Ia juga bermakna mencari pengetahuan.
Tafakkur: merenung atau memperhatikan. Ia juga bermakna penggunaan nalar dan penelitian yang berkesinambungan. Asal maknanya ialah keraguan hati dan kembalinya hati pada sesuatu.
Menemui manusia dengan senyuman, keceriaan, perkataan baik dan memperlihatkan kesenangan.
Menggunakan lisan untuk hal-hal yang bermanfaat dan menahannya dari hal-hal yang membahayakan.
Berlindung dari keburukan. Asal arti isti'āżah ialah meminta al-‘auż, yaitu perlindungan, penjagaan, dan pemeliharaan. Sedangkan al-ma'āż artinya tempat berlindung, benteng.
Al-'Iyādah artinya mengunjungi. Asal kata al-'iyādah menunjukkan makna al-'aud (kembali), yaitu mengulang sesuatu; kembali lagi setelah memulai.
Memandang dengan sengaja sesuatu yang dilarang Allah.
Mengendalikan dan menahan diri dari balas dendam saat amarah meluap.
Sikap seseorang menjaga rahasia, baik berkenaan dengan dirinya atau terkait orang lain apabila ia dipercayai menjaganya.
Setiap perkataan yang melampaui batas hingga dicap jelek dan dicela.
Posisi duduk orang yang salat di atas kedua pantatnya dengan menarik lutut kanan ke sisi kanan dan telapak kaki kanan ke sisi kiri, dan kaki kiri dengan posisi sebaliknya.
Memohonkan rahmat untuk orang lain.
Melakukan perbuatan yang mengundang cercaan dan celaan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Memberikan gelar atau sifat buruk kepada orang lain.
Memberi seseorang kurang dari haknya.
Bersikap ramah saat masuk (rumah) diiringi dengan ketenangan, rasa aman, dan kegembiraan.
Persetujuan orang yang meminta untuk melakukan apa yang diminta darinya baik dengan perbuatan, ucapan atau isyarat dan semacamnya.
Sesuatu yang dilihat oleh orang ketika tidur, dan biasanya menyenangkan..
Perkara yang diperdengarkan oleh seseorang kepada yang lain dengan cara berbisik sambil merahasikannya dari orang lain.
Sombong, membanggakan diri, dan merasa lebih tinggi dari orang lain.
Memuji seseorang dengan menyebutkan sifat-sifatnya yang sempurna dan utama, baik sifat bawaan/watak dasar ataupun karena usaha pilihan.
Meninggalkan pergaulan manusia dan mengasingkan diri dari mereka.
Melihat atau mendengar kepada orang lain secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan dan kerelaan mereka.
Cara berjalan orang yang sombong dan membanggakan diri.
Sesuatu yang menimpa manusia berupa bahaya ringan pada jiwa, tubuh atau hartanya.
Tindakan orang yang bicara atau penulis mengungkapkan pendapatnya dengan jelas dan gamblang, tanpa adanya kerancuan atau ketidakjelasan.
Mengejek orang lain dengan perkataan atau perbuatan karena sebuah aib atau semacamnya.
Setiap suara merdu yang dinikmati oleh pendengaran manusia.
Sifat gegabah yang membuat pemiliknya tidak bisa mengontrol diri ketika ada yang menyulutnya.
Mengerutnya wajah saat bertemu disertai sedikit senyuman dan menampakkan ketidaksukaan.
Kemarahan tersembunyi dalam jiwa karena keburukan yang menimpanya dari orang lain disertai ketidakmampuan untuk menolaknya.
Menunaikan hak-hak dan adab-adab kepada orang lain saat berinteraksi dengan mereka dan menahan gangguan darinya.
Kelemahan jiwa dan tidak adanya semangat jiwa untuk menggapai kedudukan yang tinggi.
Pendekatan yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain dengan sesuatu yang disukainya demi mencari cintanya.
Setiap orang yang menjadi contoh yang diikuti dalam kejahatan dan kerusakan.
Mencari kesempurnaan yang bisa diraih untuk diri dan orang lain, dan tidak merasa puas dengan kekurangan dan kerendahan.
Posisi orang yang meletakkan bagian samping tubuhnya di atas tanah.
At-Taṡāub adalah seseorang membuka mulutnya tanpa sengaja; karena kantuk, malas atau semacamnya.
Perbuatan seorang pengendara yang menaikkan orang lain di belakangnya.
Mencuri dengar ialah menyimak pembicaraan secara sembunyi-sembunyi tanpa izin dari pembicara.
Permintaan seseorang kepada tuan rumah agar dibolehkan masuk menemui mereka.
Wadah yang memiliki gagang dan belalai tempat jalan tertuangnya cairan.
Orang yang berkedudukan tinggi yang diutamakan dari lainnya.
Memperluas dan memperbanyak dalam mengambil manfaat makanan dan lainnya.
Tidur siang hari, atau istirahat siang hari meskipun tidak disertai tidur.
Organ berupa daging yang berwarna merah di mulut, yang merupakan alat bicara, mengecap dan menelan.
Makanan yang dibuat untuk pengembara ketika dia datang dari safar dan semacamnya.
Berpindah dengan bertumpu pada kaki dengan cepat, namun lebih lambat dari berlari.
Kata bantu untuk mengungkapkan angan-angan yang menunjukkan tiadanya perbuatan yang kedua karena ketiadaan perbuatan yang pertama.
Merendahkan suara ketika membaca dan semacamnya, dan tidak mengeraskannya.
Memanfaatkan cahaya lampu, matahari, api, atau lain sebagainya.
Sengaja memanfaatkan suatu naungan.
Menyimak dengan saksama disertai kehadiran hati.
Perkataan yang buruk meskipun benar.
Mengunjungi orang yang menderita sakit atau lemah yang mengeluarkannya dari keadaan sehat dan normal.
Teliti dan cermat dalam memandang sesuatu dengan tujuan mengambil pelajaran dan memahami.
Sifat yang melekat pada diri seseorang, baik dalam ucapan, perbuatan maupun keyakinannya.