Makna ḥisbah adalah pahala dan memperhitungkan sesuatu. Ia berasal dari kata al-ḥisāb yang berarti penghitungan dan pembilangan. Di antara maknanya yang lain adalah mengingkari, merasa cukup dengan sesuatu, pengaturan, perkiraan, dan dugaan.
Yang jelek. Makna asal al-inkār adalah tidak tahu akan sesuatu. Dikatakan, "ankarta al-khabara wa nakartahu" apabila Anda tidak tahu menahu akan berita itu dan tidak mengetahuinya. An-Nakirah adalah lawan al-ma'rifah. Al-Munkar juga digunakan untuk arti yang ditiadakan dan ditolak. Al-inkār artinya meniadakan sesuatu, mengingkarinya, dan menolaknya. Segala sesuatu yang tidak diketahui manusia dan mereka menolaknya disebut "munkar". Juga di antara makna al-inkār adalah mendustakan dan merubah.
Makruf adalah setiap perkataan maupun perbuatan yang mengandung ketaatan pada Sang Pencipta dan kebaikan kepada sesama makhluk.
Memberitahukan hak yang dimiliki seseorang dan harus ditunaikan orang lain berdasarkan pengetahuan dan keyakinan dengan tujuan mencari pahala Allah -Ta'ālā- tanpa ada keberpihakan, mengurangi, atau menambahi.
Membuka aib orang lain agar diketahui manusia.