Mendekatkan diri kepada Allah -Ta’ālā- dengan melakukan ketaatan atau melakukan permohonan kepada-Nya karena menginginkan karunia-Nya dan takut terhadap siksa-Nya.
Tartīl artinya pengaturan. Ia juga bermakna perlahan-lahan, pelan, kejelasan, dan perbaikan.
Asy-Syukr (Syukur) artinya mengakui jasa dan kebaikan orang lain, serta mengungkapkannya. Syukur tidak dilakukan kecuali dalam bentuk merespon pemberian nikmat tertentu. Asal maknanya adalah tampak dan terbuka. Dari sinilah, pujian dan pengakuan kebaikan orang lain dinamakan "syukr"; karena merupakan perbuatan menampakkan nikmat. Lawan katanya adalah al-kufr (kufur), an-nukrān (ingkar) dan al-juḥūd (penolakan).
Sesuatu yang dijadikan sebagai kewajiban oleh seseorang atas dirinya sendiri.
As-Sakīnah artinya hati-hati dalam berjalan, pelan-pelan, dan tidak tergesa-gesa. Asal kata ini menunjukan arti tetap dan diam di tempat. As-Sakīnah juga berarti tenang dan tenteram. Dikatakan, "Sakana al-qalbu" artinya hati tenang.
Wa'd: menginformasikan akan melakukan suatu kebaikan untuk orang lain di masa mendatang. Lawannya: ancaman dan peringatan.
Wa'īd: ancaman. Ia juga bermakna: menakut-nakuti dan menginformasikan tentang tindakan buruk di masa mendatang.